Dihadiri Pejabat Elit PDI Perjuangan, John Thamrun Gelar Seni Budaya Reog Jelang Ramadhan.
Surabaya, Jawa Timur. PohokPodium.com - Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan, Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Minggu (27/3/2022) siang, melalui awak Indvasi Media Indonesia, menggelar kesenian Jaranan dan Reog Ponorogo, dalam rangka sambut Bulan Suci Ramadhan.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Ketua Bidang Organisasi PDIP Jatim, Whisnu Sakti Buana, Ketua Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan juga Ketua PAC PDI Perjuangan Lakarsantri, Jhon Tamrun, yang sekaligus sebagai Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya.
Jhon Tamrun menyebutkan, kegiatan ini diadakan untuk menyambut bulan ramadhan dengan menggelar Gebyar seni budaya Jaranan dan Reog Ponorogo. Harapannya, dengan pagelaran ini apa yang diharapkan oleh masyarakat bisa tercapai dan menjalankan ibadah puasa dengan baik.
“Kita ketahui bersama bahwa surabaya baru saja melewati level 3 dan 2 dan saat ini sudah berada di level 1. Oleh karena itu masyarakat ingin mengaktifkan kembali budaya kearifan lokal khususnya budaya jaranan dan reog,” kata Jhon Tamrun.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menyampaikan, kegiatan ini diinisiasi oleh Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Lakarsantri, Jhon Tamrun. Tentu sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan, menyambut baik acara Gebyar Reog dan Jaranan ini. Karena merupakan penguatan budaya budaya lokal warisan leluhur kita.
“Supaya bisa semakin di masyarakat kan lagi dan dicintai oleh masyarakat terutama golongan generasi muda. Sehingga mereka tidak kehilangan jejak terhadap budaya budaya masa lalu yang merupakan peninggalan leluhur kita,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya.
Sementara terkait dengan Kota Surabaya yang sudah masuk Level 1. Untuk pagelaran seni budaya tentu harus dilakukan protokol kesehatan sehingga kasus Covid-19 tidak kembali naik.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, seni reog dan jaranan adalah budaya yang harus dilestarikan. Mempertahankan budaya ini menjadi budaya arek suroboyo.
“Agama islam dan juga agama lainnya dan budaya tidak bisa dipisahkan, maka budaya itu menjadi bagian penyebaran dari agama islam dan lainnya,” Ucapnya.
Eri menambahkan, maka dari itu fardhu ain bagi pemkot untuk menjadi bagian dari budaya yang ada di Lakarsantri ini. Bung karno memerdekaan indonesia dengan gotong royong dan kekeluargaan.
“Saya berharap budaya – budaya yang ada di Lakarsantri baik itu sedekah bumi atau apapun maka wajib bagi kita untuk melestarikannya,” tutup dia. (Red)
Post a Comment