Perkuat Kerja Sama Bilateral di Bidang Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan, Pemerintah Indonesia dan Singapura Menyelenggarakan The 2nd Working Level Meeting


Marves – Bali, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyelenggarakan The 2nd Working Level Meeting dengan Pemerintah Republik Singapura di Nusa Dua, Bali tanggal 21 – 22 Februari 2022.  Menindaklanjuti pertemuan sebelumnya yang diselenggarakan di Bintan pada tanggal 24 Januari 2022, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Marves – Nani Hendiarti, dan Deputy Secretary Prime Minister’s Office Strategy Group, Singapura – Cindy Khoo, yang memimpin jalannya pertemuan tersebut, mengangkat isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan sebagai dasar kerja sama antara pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Singapura.

Dalam diskusi yang dibagi kedalam empat topik utama, yakni Carbon Pricing and Markets, Nature Based Solutions and Ecosystem Based Approach, Clean Technology and Solution, dan Green and Blended Finance, Deputi Nani menyampaikan harapannya agar pertemuan kali ini bisa menghasilkan kesepakatan yang konkret dan implementatif. “Saya harap pembahasan kita kali ini bisa lebih mendalam mengenai bentuk kerjasama yang bisa diimplementasikan dalam waktu dekat, melalui kegiatan pilot project pada keempat topik,” tegas Deputi Nani (21-02-2022).

Delegasi Singapura yang diketuai oleh Deputi Cindy Khoo juga turut ikut menyetujui bahwa Indonesia dan Singapura harus bisa lebih cepat dalam menyusun proyek konkret di keempat isu yang dibahas. “Kita sudah tahu isu-isu yang mau kita bahas, sekarang yang lebih penting lagi adalah mengenai bagaimana cara kita melakukannya ke depan. Dimulai dari adanya agenda atau timeline dari masing-masing proyek,” ujarnya.

Deputi Cindy menjelaskan bahwa Singapura memang berkomitmen pada adanya aksi untuk mengendalikan perubahan iklim, yaitu melakukan transformasi industri, ekonomi, dan masyarakat, kemudian mengadopsi low-carbon technologies, dan mengedepankan kolaborasi internasional antar negara yang efektif.

Di akhir sesi, kedua negara menyepakati 11 (sebelas) kegiatan dan  periode waktu kerja sama dari 4 bidang yaitu carbon pricing and markets, nature based solutions and ecosystem-based approach, clean technology and solution, dan green and blended finance, yang akan dituangkan ke dalam Memorandum of Understanding (MoU) antar kedua negara, dan menargetkan penandatanganan MoU tersebut dapat dilakukan pada bulan Maret 2022.

“Kami berkomitmen untuk bekerja bersama dengan Singapura untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan dan meyakini bahwa kerja sama ini akan memberikan banyak manfaat bagi kedua negara” kata Deputi Nani dalam sambutan penutupnya.

Turut hadir dalam pertemuan adalah Penasihat Menteri Bidang Iklim Cherrie Nursalim, dan para pejabat yang mewakili KLHK, Kemen ESDM, Bappenas, Kemenhub, Bakamla dan KKP.(Red) 

Diberdayakan oleh Blogger.